Sedotan. Selain mempunyai fungsi sebagai penghubung cairan untuk masuk ke tubuh kita. Ternyata sedotan mempunyai banyak fungsi yang lain loo. Si kecil itu..... Mengagumkan :)
Netsains.Com – Tahukah Anda, ternyata cara minum yang salah dapat membuat gigi kita berlubang. Para profesor dari Temple University mengatakan, menggunakan sedotaan saat minum minuman soda dapat membantu kita terhidar dari gigi berlubang, asal kita bisa menggunakannya dengan benar.
Pastikan ujung sedotan tidak diletakan di antara gigi, ujar Mohammed Bassiouny, DMD, PhD, MSc, profesor dari Temple University. Langkah terbaik untuk menyedot minuman ringan dan minuman lainnya adalah dengan meletakan sedotan langsung ke arah mulut bagian belakang. Trik ini akan meminimalisir kontak langsung minuman dengan gigi kita. Pengonsumsian soda dalam jumlah sedikit memang tidak akan menyebabkan kerusakan yang signifikan, tapi melakukan kebiasaan ini dalam jangka waktu yang lama bisa menjadi masalah.
Oleh karena itu, Bassiouny menyarankan kita agar bisa menikmati minuman ringan dengan menggunakan sedotan yang diletakan di belakang gigi depan, dan jangan lupa untuk selalu membersihkan gigi dan mulut kita usai meneguk minuman yang manis.
Pengecil Perut
Perut besar atau buncit bisa jadi karena tumpukan lemak yang ada di perut, atau otot perut yang tidak terlatih. Tapi Jepang punya cara unik untuk melatih otot perut supaya kencang dan hasilnya perut bisa mengecil.
1. Tahapan membuat sedotan pelangsing tubuh: 1.Siapkan Sedotan 2. Potong 5 cm 3. Ratakan salah satu ujung sedotan 4. Tutup separuh lubang sedotan dengan selotip.5.Mulut sedotan setelah tertutup selotip 1/2 bagian. 6. Tarik napas dalam-dalam, lalu tiup sedotan dengan kuat selama 5 detik. 7. Lakukan selama 3 menit per hari. 8. Poinnya, meniup napas kuat-kuat selama 5 detik. 9. Beberapa orang yang melakukan selama 2 minggu hasilnya berbeda-beda, tetapi semuanya berhasil mengecilkan perut. 10 Menurut pakar, saatkita bernapas, otot perut lebih digunakan ketika mengeluarkan napas daripada menarik napas. 11. Dengan menggunakan sedotan yang ditutup separuh, efek penggunaan otot perut menjadi berlipat.
Penyaring Bakteri
LifeStraw merupakan sebuah sedotan plastik sepanjang 31 cm dan berdiameter 30 mm. Apabila air permukaan yang mengandung Salmonela, Shigella, Enterococcus dan Staphylococcus serta bakteri-bakteri dari air lainnya dihisap lewat sedotan ini, bakteri-bakteri berbahaya tersebut akan terjebak di dalam dan air bersih yang aman bisa langsung diteguk.
Adalah Vestergaard Frandsen, penemu Life Straw, sebagai hasil dari penelitian selama puluhan tahun oleh para peneliti air, untuk orang-orang yang hidup di negara-negara berkembang. Jika setiap orang yang kekurangan sumber air minum bersih mendapatkan LifeStraw sekarang ini, maka puluhan juta nyawa bisa langsung diselamatkan. Alat ini dijual dengan harga sekitar $3,00 dan dapat digunakan selama satu tahun penuh untuk satu orang dan setelah itu harus diganti.
Air yang dihisap pertama-tama melewati sebuah filter dengan jarak jalinan 100-mikrometer, kemudian melalui sebuah saringan 15-mikrometer. Air selanjutnya melewati sebuah ruang yang berisi manik-manik berlapis iodin, yang membunuh bakteri yang tersisa. Kemudian air melewati sebuah ruang kosong, dan terakhir melewati karbon aktif, yang menghilangkan rasa iodida dan bakteri yang berukuran sedang. Semua proses ini dilakukan hanya dengan menghisap secara reguler, tidak beda jauh ketika menggunakan pipet minuman konvensional sehari-hari. Sedotan ini dapat menyaring hingga 700 liter air sebelum harus diganti.
Alat ini tidak memiliki bagian-bagian yang dapat dilepas, tidak menggunakan listrik dan tidak memerlukan perawatan. Ini menjadikannya sebagai sebuah cara menyaring air yang sederhana dan terjamin yang bisa digunakan siapapun di dunia ini. Satu-satunya persyaratan yang diperlukan adalah kemampuan untuk menghisap. Bahkan anak kecil dan bayi bisa diselamatkan dengan menggunakan LifeStraw. Penyakit seperti difteria, kolera dan diare yang disebabkan oleh bakteri umum akan dicegah dengan penggunaan LifeStraw.
Inovasi-inovasi yang diberikan oleh LifeStraw sangat mengesankan sehingga disebut sebagai salah satu temuan terbesar di 2005 oleh Time Magazine dan memenangkan Index Award untuk inovasi di bidang desain yang akan secara signifikan memperbaiki hidup manusia. Biaya yang murah dan imbas langsung yang bisa dimiliki oleh LifeStraw ketika mencapai orang-orang yang membutuhkan akan menjadikan alat ini sebagai alat yang sempurna untuk para kelompok-kelompok amal di dunia.
Dengan dikombinasikan dengan dengan upaya-upaya baru untuk menyediakan sumur dan waduk-waduk bagi masyarakat, LifeStraw bisa memberikan kontribusi langsung yang signifikan bagi krisis air global yang kita hadapi dengan mewujudkan Tujuan Pembangunan Milenium yakni mengurangi setengah jumlah orang yang tidak memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum yang aman pada tahun 2015. LifeStraw juga bisa menjadi cara yang jitu untuk mengatasi kebutuhan mendesak akan air oleh para korban bencana alam seperti angin badai, gempa bumi dan lain-lain.
Tercekik Makanan
Di berbagai blog dan situs internet banyak bercerita mengenai anak kecil itu tercekik daging sate. Anak tersebut yang meninggal karena makan sate pada saat syukuran dengan makan-makan. Usianya sekitar 4 tahun, tercekik daging sate, semua orang berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya, sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca. Daging sate tak juga keluar, kemudian mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke rumah sakit. DipeManfaat Sedotan: Dari Gigi, Perut Hingga Penyaring Bakteri
Pangkas risiko gigi berlubang atau karies dengan memakai sedotan tiap kali minum soda. Bagaimana biasanya kita meminumnya? Langsung dari botol atau kaleng, menggunakan gelas, atau memakai sedotan? Tahukah Anda, ternyata cara minum yang salah dapat membuat gigi kita berlubang. Para profesor dari Temple University mengatakan, menggunakan sedotaan saat minum minuman soda dapat membantu kita terhidar dari gigi berlubang, asal kita bisa menggunakannya dengan benar.
Pastikan ujung sedotan tidak diletakan di antara gigi, ujar Mohammed Bassiouny, DMD, PhD, MSc, profesor dari Temple University. Langkah terbaik untuk menyedot minuman ringan dan minuman lainnya adalah dengan meletakan sedotan langsung ke arah mulut bagian belakang. Trik ini akan meminimalisir kontak langsung minuman dengan gigi kita. Pengonsumsian soda dalam jumlah sedikit memang tidak akan menyebabkan kerusakan yang signifikan, tapi melakukan kebiasaan ini dalam jangka waktu yang lama bisa menjadi masalah.
Oleh karena itu, Bassiouny menyarankan kita agar bisa menikmati minuman ringan dengan menggunakan sedotan yang diletakan di belakang gigi depan, dan jangan lupa untuk selalu membersihkan gigi dan mulut kita usai meneguk minuman yang manis.
Pengecil Perut
Perut besar atau buncit bisa jadi karena tumpukan lemak yang ada di perut, atau otot perut yang tidak terlatih. Tapi Jepang punya cara unik untuk melatih otot perut supaya kencang dan hasilnya perut bisa mengecil.
1. Tahapan membuat sedotan pelangsing tubuh: 1.Siapkan Sedotan 2. Potong 5 cm 3. Ratakan salah satu ujung sedotan 4. Tutup separuh lubang sedotan dengan selotip.5.Mulut sedotan setelah tertutup selotip 1/2 bagian. 6. Tarik napas dalam-dalam, lalu tiup sedotan dengan kuat selama 5 detik. 7. Lakukan selama 3 menit per hari. 8. Poinnya, meniup napas kuat-kuat selama 5 detik. 9. Beberapa orang yang melakukan selama 2 minggu hasilnya berbeda-beda, tetapi semuanya berhasil mengecilkan perut. 10 Menurut pakar, saatkita bernapas, otot perut lebih digunakan ketika mengeluarkan napas daripada menarik napas. 11. Dengan menggunakan sedotan yang ditutup separuh, efek penggunaan otot perut menjadi berlipat.
Penyaring Bakteri
LifeStraw merupakan sebuah sedotan plastik sepanjang 31 cm dan berdiameter 30 mm. Apabila air permukaan yang mengandung Salmonela, Shigella, Enterococcus dan Staphylococcus serta bakteri-bakteri dari air lainnya dihisap lewat sedotan ini, bakteri-bakteri berbahaya tersebut akan terjebak di dalam dan air bersih yang aman bisa langsung diteguk.
Adalah Vestergaard Frandsen, penemu Life Straw, sebagai hasil dari penelitian selama puluhan tahun oleh para peneliti air, untuk orang-orang yang hidup di negara-negara berkembang. Jika setiap orang yang kekurangan sumber air minum bersih mendapatkan LifeStraw sekarang ini, maka puluhan juta nyawa bisa langsung diselamatkan. Alat ini dijual dengan harga sekitar $3,00 dan dapat digunakan selama satu tahun penuh untuk satu orang dan setelah itu harus diganti.
Air yang dihisap pertama-tama melewati sebuah filter dengan jarak jalinan 100-mikrometer, kemudian melalui sebuah saringan 15-mikrometer. Air selanjutnya melewati sebuah ruang yang berisi manik-manik berlapis iodin, yang membunuh bakteri yang tersisa. Kemudian air melewati sebuah ruang kosong, dan terakhir melewati karbon aktif, yang menghilangkan rasa iodida dan bakteri yang berukuran sedang. Semua proses ini dilakukan hanya dengan menghisap secara reguler, tidak beda jauh ketika menggunakan pipet minuman konvensional sehari-hari. Sedotan ini dapat menyaring hingga 700 liter air sebelum harus diganti.
Alat ini tidak memiliki bagian-bagian yang dapat dilepas, tidak menggunakan listrik dan tidak memerlukan perawatan. Ini menjadikannya sebagai sebuah cara menyaring air yang sederhana dan terjamin yang bisa digunakan siapapun di dunia ini. Satu-satunya persyaratan yang diperlukan adalah kemampuan untuk menghisap. Bahkan anak kecil dan bayi bisa diselamatkan dengan menggunakan LifeStraw. Penyakit seperti difteria, kolera dan diare yang disebabkan oleh bakteri umum akan dicegah dengan penggunaan LifeStraw.
Inovasi-inovasi yang diberikan oleh LifeStraw sangat mengesankan sehingga disebut sebagai salah satu temuan terbesar di 2005 oleh Time Magazine dan memenangkan Index Award untuk inovasi di bidang desain yang akan secara signifikan memperbaiki hidup manusia. Biaya yang murah dan imbas langsung yang bisa dimiliki oleh LifeStraw ketika mencapai orang-orang yang membutuhkan akan menjadikan alat ini sebagai alat yang sempurna untuk para kelompok-kelompok amal di dunia.
Dengan dikombinasikan dengan dengan upaya-upaya baru untuk menyediakan sumur dan waduk-waduk bagi masyarakat, LifeStraw bisa memberikan kontribusi langsung yang signifikan bagi krisis air global yang kita hadapi dengan mewujudkan Tujuan Pembangunan Milenium yakni mengurangi setengah jumlah orang yang tidak memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum yang aman pada tahun 2015. LifeStraw juga bisa menjadi cara yang jitu untuk mengatasi kebutuhan mendesak akan air oleh para korban bencana alam seperti angin badai, gempa bumi dan lain-lain.
Tercekik Makanan
Di berbagai blog dan situs internet banyak bercerita mengenai anak kecil itu tercekik daging sate. Anak tersebut yang meninggal karena makan sate pada saat syukuran dengan makan-makan. Usianya sekitar 4 tahun, tercekik daging sate, semua orang berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya, sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca. Daging sate tak juga keluar, kemudian mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke rumah sakit. Diperjalanan anak kecil itu tersengal-sengal menarik nafas di kendaraandan akhirnya meninggal di perjalanan. Sampai di rumah sakit, petugas memberi tahu bahwa untuk mengeluarkan benda yang mencekik tenggorokan, cukup dengan memasukkan sedotan ke kerongkongan, lalu hisap sehingga benda itu menempel kemudian tarik. Sesederhana itu.
siska anggraini putri - @akusiska