FEM atau
Fakultas Ekonomi Mengabdi adalah salah satu kegiatan pengabdian ke sebuah desa
yang diadakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, lebih tepatnya Departemen Sosial, Politik dan Hukum. FEM yang berada dalam komunitas Insan
Pengabdi ini merupakan salah satu kegiatan BEM FE yang bergerak di bidang
sosial.
Sebelum
mengadakan FEM, BEM FE juga mengadakan kegiatan sosial yang bernama PKS
(Pelatihan Kader Sosial), kalau FEM berbentuk pengabdian ke sebuah desa yang
berlangsung selama 10 hari, kalau PKS berbeda. PKS dapat dikatakan sebagai
bekal bagi teman-teman insan pengabdi yang ingin tau arti berbagi. Kegiatan PKS ini bertujuan melatih teman-teman
insan pengabdi untuk peduli sosial dan lingkungan. Kegiatan PKS ini sendiri
terinspirasi dari salah satu reality show yang ada di salah satu televisi
swasta yang ada di Indonesia, yaitu reality show “Jika Aku Menjadi”. Jadi mereka akan bertempat tinggal disalah
satu keluarga di sebuah desa, dan mereka harus mengikuti seluruh aktivitas yang
ada dikeluarga tersebut. Entah itu disawah, di kebun dsbnya. Bisa dibayangkan
mereka akan bertempat tinggal ditempat
sederhana yang berbeda dari kehidupan peserta yang sebenarnya. Setelah
mengikuti kegiatan PKS diharapkan para peserta yang disebut insan pengabdi ini
sudah mempunyai jiwa-jiwa pengabdi dan dapat turut berkontribusi dalam kegiatan
pengabdian yang sebenarnya yaitu FEM (Fakultas Ekonomi Mengabdi).
FEM ? Fakultas
Ekonomi Mengabdi tahun ini sudah memasuki sesi yang ke 4. Kegiatan FEM yang
sudah dimulai sejak tahun 2010 ini berawal ketika mengetahui karakter mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya yang seduluran namun tidak
mempunyai wadah dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Oleh karena itulah dibentuklah kegiatan FEM,
kegiatan yang berebetuk pengabdian pada suatu desa selama 10 hari. Walau, seringkali
masyarakat di desa pengabdian FEM menganggap bahwa kegiatan ini adalah sebuah
kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Namun ditekankan bahwa kegiatan ini bukan
KKN. Kegiatan FEM murni pengabdian dan bukan KKN yang merupakan kegiatan
tuntutan dari Universitas untuk mendapatkan nilai. Selama 4 kali berturut-turut
kegiatan FEM selalu bertepatan pada hari puasa. Yang pertama kegiatan FEM dilakukan
di kab.Tuban, yang ke-2 di Kab.Mojokerto, yang ke-3 di Kab.Lamongan dan FEM yang
ke-4 yang rencananya akan diadakan pada tanggal 12 – 22 Juli 2014 lalu di Desa
Sidorejo, sukosewu Kabupaten Bojonegoro.
Selama 10 hari,
teman-teman yang dibagi dari beberapa sie dan divisi, mulai dari sie acara,
perlengkapan, konsumsi, dekdok, humas, trasportasi erta divisi sosial, PSDM,
PALI, BakMin, Agama dll. Merencanakan kegiatan ini dengan matang guna membangun
sebuah desa yang dituju untuk keadaan yang lebih baik. Karena memang jika PKS
bertujuan untuk membentuk jiwa sosial individu maka FEM bertujuan untuk
membangun karakter sebuah desa. Maka kegiatan nya adalah kegiatan yang spesifik
ke arah pembangunan sebuah desa. Seperti seminar pelatihan kewirausahaan yang bertujuan
membentuk jiwa wirausaha masyarakat, seminar guru untuk meningkatkan kualitas
guru di desa tsb, bina SD, kegiatan sosial, Fun Out Class, bukan itu saja
bekerja sama dengan Karang Taruna desa setempat insane pengabdi FEM juga
melakukan kegiatan lomba rakyat yang menceriakan desa tersebut karena kita
percaya bahwa masyarakat tidak harus di cekoki ilmu pengetahuan tapi juga harus
kegiatan yang menggembirakan.
Dwanda mahasiswa
FE jurusan Pendidikan Ekonomi 2009 yang juga merupakan salah satu pendiri FEM
berharap dengan adanya FEM mahasiswa Fakultas Ekonomi akan memiliki jiwa sosial
yang tinggi dan bisa disalurkan untuk kehidupan bermasyarakat, dan semoga nama
FEM semakin berkembang layaknya kegiatan sejenis seperti SSCS (Save Street
Children Surabaya) maupun ITS Mengajar. Aamiin. Insan pengabdi tak akan pernah
mati. (siska)