Selasa, 22 Juli 2014

Kegiatan Positive Bernilai Sosial Tinggi ? Ya FEM !!



FEM atau Fakultas Ekonomi Mengabdi adalah salah satu kegiatan pengabdian ke sebuah desa yang  diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi, lebih tepatnya Departemen Sosial, Politik dan Hukum.  FEM yang berada dalam komunitas Insan Pengabdi ini merupakan salah satu kegiatan BEM FE yang bergerak di bidang sosial.


Sebelum mengadakan FEM, BEM FE juga mengadakan kegiatan sosial yang bernama PKS (Pelatihan Kader Sosial), kalau FEM berbentuk pengabdian ke sebuah desa yang berlangsung selama 10 hari, kalau PKS berbeda. PKS dapat dikatakan  sebagai  bekal bagi teman-teman insan pengabdi yang ingin tau arti berbagi.  Kegiatan PKS ini bertujuan melatih teman-teman insan pengabdi untuk peduli sosial dan lingkungan. Kegiatan PKS ini sendiri terinspirasi dari salah satu reality show yang ada di salah satu televisi swasta yang ada di Indonesia, yaitu reality show “Jika Aku Menjadi”.  Jadi mereka akan bertempat tinggal disalah satu keluarga di sebuah desa, dan mereka harus mengikuti seluruh aktivitas yang ada dikeluarga tersebut. Entah itu disawah, di kebun dsbnya. Bisa dibayangkan mereka akan bertempat tinggal  ditempat sederhana yang berbeda dari kehidupan peserta yang sebenarnya. Setelah mengikuti kegiatan PKS diharapkan para peserta yang disebut insan pengabdi ini sudah mempunyai jiwa-jiwa pengabdi dan dapat turut berkontribusi dalam kegiatan pengabdian yang sebenarnya yaitu FEM (Fakultas Ekonomi Mengabdi).


FEM ? Fakultas Ekonomi Mengabdi tahun ini sudah memasuki sesi yang ke 4. Kegiatan FEM yang sudah dimulai sejak tahun 2010 ini berawal ketika mengetahui karakter mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya yang seduluran namun tidak mempunyai wadah dalam pengabdiannya kepada masyarakat.  Oleh karena itulah dibentuklah kegiatan FEM, kegiatan yang berebetuk pengabdian pada suatu desa selama 10 hari. Walau, seringkali masyarakat di desa pengabdian FEM menganggap bahwa kegiatan ini adalah sebuah kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Namun ditekankan bahwa kegiatan ini bukan KKN. Kegiatan FEM murni pengabdian dan bukan KKN yang merupakan kegiatan tuntutan dari Universitas untuk mendapatkan nilai. Selama 4 kali berturut-turut kegiatan FEM selalu bertepatan pada hari puasa. Yang pertama kegiatan FEM dilakukan di kab.Tuban, yang ke-2 di Kab.Mojokerto, yang ke-3 di Kab.Lamongan dan FEM yang ke-4 yang rencananya akan diadakan pada tanggal 12 – 22 Juli 2014 lalu di Desa Sidorejo, sukosewu Kabupaten Bojonegoro.


Selama 10 hari, teman-teman yang dibagi dari beberapa sie dan divisi, mulai dari sie acara, perlengkapan, konsumsi, dekdok, humas, trasportasi erta divisi sosial, PSDM, PALI, BakMin, Agama dll. Merencanakan kegiatan ini dengan matang guna membangun sebuah desa yang dituju untuk keadaan yang lebih baik. Karena memang jika PKS bertujuan untuk membentuk jiwa sosial individu maka FEM bertujuan untuk membangun karakter sebuah desa. Maka kegiatan nya adalah kegiatan yang spesifik ke arah pembangunan sebuah desa. Seperti seminar pelatihan kewirausahaan yang bertujuan membentuk jiwa wirausaha masyarakat, seminar guru untuk meningkatkan kualitas guru di desa tsb, bina SD, kegiatan sosial, Fun Out Class, bukan itu saja bekerja sama dengan Karang Taruna desa setempat insane pengabdi FEM juga melakukan kegiatan lomba rakyat yang menceriakan desa tersebut karena kita percaya bahwa masyarakat tidak harus di cekoki ilmu pengetahuan tapi juga harus kegiatan yang menggembirakan.





Dwanda mahasiswa FE jurusan Pendidikan Ekonomi 2009 yang juga merupakan salah satu pendiri FEM berharap dengan adanya FEM mahasiswa Fakultas Ekonomi akan memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bisa disalurkan untuk kehidupan bermasyarakat, dan semoga nama FEM semakin berkembang layaknya kegiatan sejenis seperti SSCS (Save Street Children Surabaya) maupun ITS Mengajar. Aamiin. Insan pengabdi tak akan pernah mati. (siska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar