Om Mario, hidup ini khan tidak
semudah omongan Om Mario.
He he …
Lho khoq ketawa?
Yah memang itu perasaanmu, masa’
saya ikut campur.
Tapi benar gak itu Om?
Apa?
Hidup ini gak semudah omongan
Om Mario.
Bagi siapa?
Hmm …
Hayo, tidak mudah bagi siapa?
Hmm … bagi aku kali ya?
Nah itu dia. Kalau menurutmu
hidup ini tak semudah bicara saya,
menurutmu yang mudah menurut
siapa?
Hmm … khoq jadinya aku kehilangan
kata-kata ya?
He he .. begini, hidup ini tidak
mudah bagi orang yang lebih lemah
daripada keharusannya.
Maksudnya Om?
Kalau keharusanmu lebih besar
daripada kemampuanmu, engkau
akan kesulitan.
Terus?
Yah kalau begitu, siapa pun yang
bicara, engkau akan tetap merasa
kehidupan ini sulit.
Terus aku harus bagaimana?
Terserah sepenuhnya kepadamu.
Mau tumbuh dengan nasihat, atau
mau menghujat nasihat sambil
meneruskan cara hidup yang
terbukti membuatmu susah.
Yah, aku gak suka dinasihati.
Kenapa?
Itu khan cuman omongan.
Hmm … tidak semua omongan itu
cuman. Hanya orang cuman yang
omongannya cuman. Kalau orang
pandai, ya omongannya pandai.
Kalau orang penyayang,
omongannya adalah untuk kebaikanmu.
Tapi khan jalaninya sulit Om?
Memang.
Terus bagaimana?
Jalani saja.
Tapi khan sulit Om?
Memang?
Terus gimana?
Ini khoq ngajak muter-muter?
Sesuatu yang sulit itu harus kau
jalani, agar menjadi lebih mudah.
Kesulitan yang kau diamkan saja,
akan menjjadi lebih sulit.
Tapi khan sulit Om?
Sini sini … aku mengerti
perasaanmu.
Adikku, ini semua memang sulit,
tapi bukan karena semuanya sulit,
tapi karena engkau belum mampu. Memangnya ada yang hidupnya
mudah?
Hmm … kehidupan mereka
sebetulnya sama sulitnya atau
bahkan lebih sulit daripada
kehidupanmu, tapi mereka lebih
sabar, lebih cepat bertindak, tidak
hanya berdoa – tapi mereka juga pekerja keras, mereka tidak suka
mbolos sekolah – jadi lebih tahu
cara berpikir, dan mereka
menghormati orang tua dan guru. Kalau aku kaya’ mereka juga, nanti
hidupku lebih mudah? Tidak. Hidupmu akan sama
sulitnya, seperti hidup Om juga,
tapi kesulitannya sudah tidak
terasa lagi, karena engkau
menjadi lebih kuat.
Jadi, kalau begitu, sebetulnya kalo
aku bener-bener coba, aku bisa ya
Om?
Ya.
Mulai kapan ya Om?
Segera.
Tapi gak tahu caranya?
Lha yang selama ini Om-mu ini
bicarakan itu apa?
Ooh itu cara buat aku lebih kuat
ya Om?
(Garuk-garuk kepala sambil tidak
tahu mau senyum apa menangis) …
yah mungkin seperti itulah?!
Om khoq kelihatan sedih?
Yah begitulah …
Sabar ya Om. Aku minta maaf ya?
Selama ini aku kira Om cuman
hobi nyiksa anak muda pake
nasihat. Ternyata Om baik juga
hatinya.
He eh …
OK dah, memang hidup ini tidak
mudah, tapi bisa tidak terasa
kesulitannya jika kita
memampukan diri.
Wow! Itu bahasa dewa! Super
sekali!
Terima kasih Om. Seharusnya Om
tahu, banyak anak muda itu
sebetulnya super, tapi sedang
pakai wajah galau.
Kenapa begitu?
Galau itu sementara dan OK,
tapi
sukses adalah hak yang harus
diupayakan!
Terus saya harus bilang wow!
gitu?
Tidak cukup Om. Om harus bilang
WOW sambil salto.
He he … you are so cute. I love you.
I love you too, Om.
Sudah sana jalan gih Om, aku mau
sibuk.
He he … you remind me of myself.
The best of success ya?
Aamiin. Bye Om?
Walaikum salaam.
[Mario Teguh – Loving you all always]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar